Minggu, 30 Desember 2012

pengaruh inovasi pada kesejahteraan masyarakat


BAB I
PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG

               Indonesia adalah Negara kepulauan yang terdiri dari lima pulau besar yaitu pulau Kalimantan, pulau Sumetera, Pulau Jawa, Pulau Irian dan Pulau Sulawesi. Di samping memiliki banyak pulau, Indonesia juga memiliki kepulauan kecil yang berjumlah ribuan dan bahkan ada sebagian besar dari pulau – pulau kecil itu yang belum diberi nama. Oleh karena itu, banyak sumber daya alam maupun manusia yang belum dikerjakan secara optimal. Indonesia adalah Negara dengan letak geografis diapit oleh dua samudera yaitu samudera Hindia dan Pasifik dan diapit oleh dua benua yaitu benua Asia dan Australia. Sejauh ini letak Indonesia sangat menguntungkan bagi masyarakat Indonesia bila dikembangkan secara baik dan optimal tentunya. Seperti pada lagu Koes Plus yang berjudul “Kolam Susu”, ini menggambarkan bagaimana sumber daya di Indonesia sangat kaya dan besar.
               Contoh pulau yang ada di Indonesia yang menghasilkan berbagai macam aneka kekayaan alam adalah Pulau Buton yang merupakan penghasil aspal, Pulau Belitong yang merupakan penghasil timah, Pulau Irian yang merupakan penghasil emas dan batubara, Pulau Jawa yang merupakan lumbung padi dan sebagainya. Indonesia bukan hanya kaya akan kekayaan alamnya saja, melainkan kaya akan wisata alam seperti wisata laut yang terkenal adalah Wisata laut Bunaken. Wisata pantai yang terkenal hingga penjuru dunia adalah wisata Pantai kuta. Wisata kebudayaan yang terkenal berada di Yogyakarta. Tentunya masih banyak lagi obyek wisata yang bisa diandalkan dari tanah air Indonesia.
               Tentu saja dari semua yang ada tidak ada gunanya apabila tidak dioptimalkan dengan baik. Bagaimana cara mengoptimalkan sumber daya yang tersedia? Tentunya dengan cara inovasi. Masalah yang ada sekarang adalah masih banyak sumber daya kita yang dikelola oleh Negara asing belum oleh Negara kita sendiri. Contohnya adalah Freeport di Irian Jaya yang hingga saat ini masih dikelola oleh Amerika Serikat, padahal jelas – jelas tambang tersebut berada di wilayah kepulauan Indonesia. lalu, yang baru saja terjadi yaitu blok Cepu dikuasai oleh Excon Mobile, yang merupakan pabrik tambang minyak bumi asing. Lalu, saham PT Indosat yang awal mulanya dimiliki oleh Indonesia saat ini seluruh sahamnya dijual oleh Singapura. Bagaimana mungkin hal seprti ini dapat membuat maju Negara kita, bila banyak tenaga asing masih dipekerjakan disini.
               Sebenarnya pemerintah Indonesia teleh berusaha mengupayakan untuk memperbaiki sumber daya menusia di Indonesia dengan cara pertukaran pelajar dan mengirimkan pelajar – pelajar di Indonesia untuk belajar di luar negeri melalui program besiswa. Tetapi apa yang terjadi, setelah mereka lulus, mereka tidak kembali ke Indonesia melainkan menetap disana dengan alasan di luar negeri lebih enak, tingkat pendapatan lebih tinggi dan berbagai alasan yang menyangkut tentang ekonomi tentunya. Karena di Indonesia sendiri kurang begitu menyenangkan secara pendapatan.
               Oleh karena itu, inovasi perlu dipertimbangkan sebagai langkah awal karena beragam isu yang mempengaruhi tekanan untuk perubahan (misalnya kebijakan persaingan), isu yang mempengaruhi kemampuan berinovasi dan menyerap perubahan (misalnya peningkatan kualitas SDM), dan juga perlu untuk mempertimbangkan kelompok-kelompok masyarakat yang mungkin “dirugikan” akibat kemajuan/perubahan yang terjadi.
  
B.       RUMUSAN MASALAH
1.   Bagaimana peran inovasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
2.   Bagaimana dampak inovasi terhadap masyarakat yang masih memegang erat kebudayaannya ?

C.       TUJUAN

1.    Untuk mengetahui peran inovasi terhadap peningkatan kesajahteraan masyarakat.
2.    Untuk mengetahui bagaimana dampak inovasi terhadap masyarakat yang masih memegang erat kebudayaannya.

D.     MANFAAT
1.   Agar kesejahteraan masyarakat dapat berkembang dengan seiring dengan adanya inovasi.
2.   Agar inovasi tetap berkembang di tengan masyarakat yang masih memegang erat kebudayaanya.


BAB II
DESKRIPSI TOPIK

  1. Pengertian Inovasi

Inti dari setiap upaya pembangunan yang disampaikan melalui kegiatan penyuluhan, pada dasarnya ditujukan untuk tercapainya perubahan-perubahan perilaku masyarakat demi terwujudnya perbaikan mutu hidup yang mencakup banyak aspek, baik: ekonomi, sosial, budaya, ideologi, politik maupun pertahanan dan keamanan.
Karena itu, pesan-pesan pembangunan yang disuluhkan haruslah mampu mendorong atau mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan yang memiliki sifat “pembaharuan” yang biasa disebut dengan istilah “inovativensess”.

Menurut etimologi,inovasi berasal dari kata innovation yang bermakna ‘pembaharuan ; perubahan secara baru’. Inovasi adakalanya diartikan sebagai penemuan, tetapi berbeda maknanya dengan penemuan dalam arti diskoveri atau invensi. Diskoveri mempunyai makna penemuan sesuatu yang sesuatu itu sudah ada sebelumnya,tetapi belum diketahui orang; contohnya penemuan benua Amerika. Sebenarnya benuaAmerika sudah ada sejak dulu tetapi baru ditemukan pada tahun 1492 oleh orang Eropa yaitu Columbus. Invensi adalah penemuan yang benar – benar baru seabagi hasil kreasi manusia; contoh teori belajar, mode busana, dan sebagainya. Inovasi adalah suati ide, produk, meatode, seterusnya yang dirasakan sebagai sesuatu yang baru, baik berupa hasil diskoveri atau invensi yang digunkan untuk tujuan tertentu.
Rogers dan Shoemaker mengartikan inovasi sebagai ide-ide baru, praktik-praktik baru, atau objek-objek yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau masyarakat sasaran. Sedang Lionberger dan Gwin (1982) mengartikan inovasi tidak sekadar sebagai sesuatu yang baru, tetapi lebih luas dari itu, yakni sesuatu yang dinilai baru atau dapat mendorong terjadinya pembaharuan dalam masyarakat atau pada lokalitas tertentu.
Pengertian “baru” disini, mengandung makna bukan sekadar “baru diketahui” oleh pikiran (cognitive), akan tetapi juga baru karena belum dapat diterima secara luas oleh seluruh warga masyarakat dalam arti sikap (attitude), dan juga baru dalam pengertian belum diterima dan dilaksanakan/diterapkan oleh seluruh warga masyarakat setempat
Pengertian “baru” yang melekat pada istilah inovasi tersebut bukan selalu berarti baru diciptakan, tetapi dapat berupa sesuatu yang sudah “lama” dikenal, diterima, atau digunakan/diterapkan oleh masyarakat di luar sistem sosial yang menganggapnya sebagai sesuatu yang masih “baru”.
Pengertian “baru” juga tidak selalu harus datang dari luar, tetapi dapat berupa teknologi setempat (indegenuous technology) atau kebiasaan setempat (kearifan tradisional) yang sudah lama ditinggalkan.
Pengertian inovasi tidak hanya terbatas pada benda atau barang hasil produksi, tetapi juga mencakup sikap hidup, perilaku, atau gerakan-gerakan menuju proses perubahan di dalam segala bentuk tata kehidupan masyarakat. Dengan demikian, pengertian inovasi dapat semakin diperluas menjadi (Mardikanto, 1988)”.:
“Sesuatu ide, produk, informasi teknologi,kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima, dan digunakan/diterapkan/dilaksanakan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau mendorong terjadinya perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan masyarakat demi selalu terwujudnya perbaikan-perbaikaan mutu hidup setiap individu dan seluruh warga masyarakat yang bersangkutan”.
Fullan mangemukakan pada tahun 1960-an adalah era banyak inovasi pendidikan kontemporer di adopsi, seperti matematika, kimia, fisika baru, mesin belajar ( teaching machine ), pendidiakn terbuka, pembelajaran individu, pengajaran secara tim ( team teaching ), termasuk system belajar mandiri




  1. Karakteristik Inovasi
Rogers ( 1983 ) mengemukakan lioma karakteristik inovasi :
1.    Keunggulan Relatif ( Relative Advantage )
2.    Kompatibilitas ( Compatibility )
3.    Kerumitan ( Complexity )
4.    Kemampuan di Ujicobakan ( Trialability )
5.    Kemampuan untuk Diamati ( Observability )

Keunggulan relative adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul daripadayang pernah ada. Hal ini dapt diukur dari beberapa segi,seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan, dan kepuasan. Semakin besar keunggulan relative dirasakan oleh peangadopsi, semakin ceapat inovasi tersebut dapat diadopsi.

Kompabilitas adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisiten dengan nilai – nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Sebagi contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, inovasi itu tidak dapt diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai ( compatible ).

Kerumitan adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh paengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi dapt di adopsi.

Kemampuan untuk di ujicobakan adalah derajat di mana suatu inovasi dapat diujicoba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat di uji cobakandalam seting sesungguhnya umumnya kan lebih cepat di adopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi harus mampu mengemukakan keunggulannya.

Kemampuan untuk diamatiadalah derajat di mana hasil suatu inovasi dapat dilihat orang lain. Semakin mudah seseorang melihat suatu hasil inovasi,semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi.

Semakin besar keunggulan relatif, kesesuaian, kemampuan untuk di ujicobakan,dan kaemampuan untuk diamati,serta semakin kecil kerumitannya, semakin cepat inovasi dapat di adopsi.

Rogers ( 1983 ) mengemukakan ada empat factor yang mempengaruhi proses keputusan inovasi:
1.    Struktur Sosial ( Social Structure )
2.    Norma system ( System Norms )
3.    Pemimpin Opini (Opinion Leaders )
4.    Agen Perubah ( Change agent )

Stuktur Sosial adalah susunan suatu unit system yang memiliki pola tertentu.Struktur ini memberikan keteraturan dan stabilitas perilaku setiap individu (unit) dalam suatu system sosial tertentu. Struktur sosial juga menunjukkan hubungan antara anggotadari system sosial. Hal ini dapt dilihat dari struktur organisasi suatu perusahaan atau struktur sosial masyarakat suku tertentu. Enelitian yang dilakukan oleh Rogersdan Kincaid di Koreamenunjukkan bahwa adopsi suatu inovasi dipengaruhi oleh karakteristik individudan juga system sosial tempat individu tersebut berada.

Norma adalah suatupola perilaku yang dapat diterima olehsemua anggota system sosialyang berfungsu sebagai panduan atau standar bagi semua anggota system sosial. System norma juga dapat menjadi factor penghambat untuk menerima suati ide baru. Hal ini sangat berhubungan dengan derajat kesesuaian (compability) inovasi dengan nilai atau kepercayaanasyarakat dalam sustu system sosial. Jadi derajat ketidaksesuaiansuatu inovasi dengan kepercayaan atau nilai – nilai yang dianut oleh individu(sekelompok masyarakat)  dalam sustu system sosial berpengaruh terhadap penerimaan  suatu inovasi.

Pemimpin Opini yaitu orang – orang tertentui yang mampu mempengaruhi sikap orang lain secara informal dalam suatu system sosial. Pemimpin opini dapat menjadi pendukung inovasi atau sebaliknya, menjadi penentang. Ia (mereka) berperan sebagai model dimana perilakunya (bauik mendukung atau menentang) diikuti oleh para pengikutnya. Jadi, pemimpin opini (opinion leaders) memainkan peran dalam proses keputusan inovasi.

Agen perubah merupakan bentuk lain dari pemimpin opini. Mereka sama – sama orang yang mampu mempengaruhi sikap orang lainuntuk menerima suatu inovasi.akan tetapi, agen perubah lebih bersifat formal yang ditugaskan oleh suatu agen tertentu untuk mempengaruhi kliennya. Dengan demikian, kemampuan dan keterampilan agen peubah berperan besar terhadap diterima atau ditolaknya inovasi tertentu. Sebagai contoh, lemahnya pengetahuan tentang karakteristik struktur sosial, norma dan orang kuncidalam suatu sistemsosial ( misal: suatu institusi pendidikan ) , memungkinkan ditolaknyasuatu inovasiwalaupun secara ilmiah inovasi tersebut terbukti lebih unggul dibandingkan denganyang sedang berjalan saat itu.

            Inovasi bisa digunakan untuk mengukur kesejahteraan rakyat. Contohnya dalam inovasi pendidikan. Pergantian  kurikulum yang terjadi di Indonesia menandakan bahwa inovasi terus berkembang di Indonesia. Dalam bidang pendidikan, misalnya, untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi, telah  banyak dilontarkan model-model inovasi dalam berbagai bidang antara lain : usaha pemerataan pendidikan,  peningkatan mutu, peningkatan efisiensi dan efektifitas pendidikan, dan relevansi pendidikan.  Kesemuanya  dimaksudkan agar difusi inovasi yang dilakukan bisa diadopsi dan dimanfaatkan untuk perbaikan dan pemecahan persoalan pendidikan di Tanah Air.  Beberapa contoh  inovasi antara lain : program belajar jarak jauh, manajemen berbasis sekolah, pengajaran kelas rangkap, pembelajaran konstektual (contectual learning), pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (Pakem). 

Dalam bidang pendidikan, banyak usaha yang dilakukan untuk kegiatan yang sifatnya pembaruan atau inovasi pendidikan. Inovasi yang terjadi dalam bidang pendidikan tersebut, antara lain dalam hal manajemen pendidikan, metodologi pengajaran, media, sumber belajar, pelatihan guru, implementasi  kurikulum, dsb.

Selain inovasi pendidikan ada juga inovasi-inovasi yang lain seperti inovasi teknologi. Inovasi teknologi bukanlah persoalan mudah karena teknologi dapat didefinisikan secara sempit dan luas. Dalam definisi yang sempit, teknologi adalah informasi teknik yang terdapat di dalam paten atau pengetahuan teknik dalam bentuk tertulis. Sering sekali teknologi dalam konteks ini dihubungkan dengan semacam pengetahuan tentang produk tertentu atau teknik produksi, termasuk keahlian teknis yang diperlukan oleh produk atau teknik produksi. Teknologi dalam definisi ini secara umum identik dengan perangkat keras produksi.

Teknologi sering juga secara luas didefinisikan dengan mengikutsertakan semua keahlian, pengetahuan dan prosedur yang diperlukan untuk membuat, menggunakan, mengerjakan sesuatu yang berguna. Sehingga teknologi dalam definisi ini termasuk perangkat lunak produksi – manajerial, kemampuan marketing dan pelayanan jasa administrasi, kesehatan, pendidikan dan keuangan. Definisi yang luas tentang teknologi ini sering disebut sebagai “sains dan seni untuk memproses sesuatu dengan mengaplikasikan keahlian dan pengetahuan yang dimiliki”.

Jika kita melihat definisi-definisi di atas, bagaimanapun teknologi itu didefinisikan, terlihat sekali bahwa teknologi adalah kombinasi antara pengetahuan yang dimiliki dan alat yang ada saat ini.

Meskipun kontribusi teknologi dalam perekonomian telah disadari sejak lama, selama ini ekonomi dan perencana pembangunan sering mengasumsikannya seperti black box. Akibatnya masih umum dijumpai, teknologi masih sering direduksi maknanya sebatas mesin dan alat yang terpisah dari sumberdaya manusia dan konteks sosialnya. Dalam pengertian ini teknologi didefinisikan secara statis. Teknologi adalah produk, suatu paket yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan institusi, dan dikonsumsi atau digunakan oleh pihak lain.Dunia sedang berlomba-lomba dalam inovasi teknologi. Baik dalam hal otomotif, robotik, ataupun elektronik. Persaingan yang terjadi saat ini hanya untuk menandakan bahwa mereka adalah negara yang hebat, selalu membuat inovasi yang di luar akal pikiran manusia, terus dan terus mencoba hingga menciptakan suatu barang yang hebat.







BAB III
PEMBAHASAN



A.           Bagaimana peran inovasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
-       Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya inovasi dalam masyarakat adalah :
·         Sentralisasi
Adalah tingkat dimana kekuasaan dan kontrol dalam sistem masyarakat  itu terkonsentrasi hanya pada beberapa individu saja. Karena itu ditemukan hubungan negatif. Karena jika kekuasaan semakin terkonsentrasi maka masyarakatnya akan semakin kurang inovatif.
·         Kompleksitas
Tingkat dimana anggota masyarakat memiliki pengetahuan dan keahilan yang tinggi, biasanya diukur dengan keberagaman jenis pekerjaan/ speciality, dan juga tingkat profesionalisme yang ditunjukan dalam training. Biasanya semakin tinggi kompleksitasnya maka akan semakin banyak inovasinya, walaupun akan muncul masalah pada saat berusaha mencapai konsensus dan implementasi.
·         Formalisasi
Adalah tingkat dimana masyarakat menekankan peraturan dan prosedur tertentu untuk mengatur performa anggotanya. Berhubungan negatif karena formalisasi seperti ini dapat menghambat usulan inovasi dari anggota masyarakat sendiri, walaupun pada saat implementasi dapat mendukung pelaksanaan.
·         Keterkaitan
Adalah tingkat dimana setiap unit dalam sistem sosial itu berhubungan dalam
jaringan interpersonal. Ide-ide baru dapat dengan mudah mengalir diantara anggota masyarakat. Semakin tinggi network ini maka akan semakin terbuka terhadap inovasi organisasi tersebut.
·         Ukuran
Ukuran ini ditemukan konsisten berhubungan positif dengan keinovasian. Semakin besar masyarakat maka akan semakin inovatif.
·         Keterbukaan.
Jelas semakin terbuka organisasi maka akan semakin terbuka pintu menuju penerimaan inovasi.

-       Inovasi dalam masyarakat mampu memberikan perubahan dalam :
1.Struktur sosial
2.Aturan-aturan
3.Konstruksi sosial
Namun inovasi dalam masyarakat juga dapat gagal atau tidak diterima oleh masyarakat sendiri. Hal ini disebabkan oleh :
1.Teknologi yang diterapkan tidak tepat waktu.
2.Terjadi kesalahpahaman persepsi terhadap inovasi.
3.Tidak ada partisipasi penuh dari anggota organisasi.
4. komunikasi yang tidak lancar.
Seharusnya ada tahap inisiasi inovasi agar masyarakat tidak terkejut dengan inovasi yang diberikan, sehingga masyarakat lebih siap menerima dan menjalankan inovasi dengan baik. Pembuat kebijakan memikirkan apa yang akan terjadi pada sasaran jika sistem lama di ubah menjadi sistem yang baru (sebab – akibat) dari :

1.    Struktur Masyarakat dan Inovasi
• Struktur bisa berubah untuk menyesuaikan diri dengan inovasi.
•  Adaptasi struktur terhadap inovasi.
• Inovasi dalam masyarakat dapat terwujud apabila ada partisipasi internal (dari dalam diri) anggota-anggotanya dan partisipasi eksternal (dari orang luar yang dipengaruhi atau juga membutuhkan inovasi tersebut). Inovasi dari dalam, masyarakat yang membutuhkan lebih mudah di adopsi karena rasa memiliki sangat tinggi. Inovasi dari luar lebih sulit dalam pengadopsiannya karena belum tentu masyarakat membutuhkan inovasi yang datang tersebut.






2.    Inovasi dan Ketidakpastian
Muncul karena ketidaknyamanan oleh sistem yang tergantikan dan sulit melaksanakan program-program yang direncanakan.
Macam-Macam ketidaksesuaian :
Ketidakpastian teknis, masyarakat sulit untuk menentukan reabilitas (keadaan nyata), kapasitas, dan kebenaran dari teknologi yang baru, atau sifat teknologi yang terus berkembang akan membuat teknologi lainnya tertinggal. Baru memulai, sudah muncul teknologi yang baru,
·   Ketidakpastian keuangan, apakah inovasi akan menghasilkan investasi masa depan yang akurat.
·   Ketidakpastian sosial, terjadinya konflik-konflik sosial akibat ketidakpastian inovasi.
3.    Kemenangan Inovasi
• Inovasi yang radikal berusaha mengubah secara paksa struktur yang ada
• Membutuhkan seseorang yang memiliki kekuatan atau jabatan tinggi dalam suatu pemerintahan atau organisasi, misalnya presiden direktur, kepala dinas, dsb

B.        Bagaimana dampak inovasi terhadap masyarakat yang masih memegang erat adat istiadat kebudayaannya ?
Masyarakat dan kebudayaan manusia di manapun selalu berada dalam keadaan berubah. Pada masyarakat-masyarakat dengan kebudayaan primitif, yang hidup terisolasi jauh dari berbagai jalur hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain di luar dunianya sendiri, perubahan yang terjadi dalam keadaan lambat. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat berkebudayaan primitif tersebut, biasanya telah terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan itu sendiri, yaitu karena perubahan dalam hal jumlah dan komposisi penduduknya dan karena perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.


Sedangkan dalam masyarakat-masyarakat yang hidupnya tidak terisolasi dari atau yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat-masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah secara cepat dibandingkan dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat berkebudayaan primitif seperti tersebut di atas. Perubahan yang terjadi secara lebih cepat tersebut, disamping karena faktor-faktor perubahan jumlah dan komposisi penduduk serta perubahan lingkungan hidup juga telah disebabkan oleh adanya difusi atau adanya penyebaran kebudayaan lain ke dalam masyarakat yang bersangkutan, penemuan-penemuan baru khususnya penemuan-penemuan teknologi dan inovasi.
Uraian berikut ini berusaha untuk menjelaskan hakekat perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial manusia, implikasinya terhadap ketertiban sosial dan bagaimana warga masyarakat yang bersangkutan berpartisipasi di dalamnya. Uraian dalam tulisan ini akan mencakup pembahasan mengenai perubahan sosial dan perubahan kebudayaan, faktor-faktor pendorong terwujudnya perubahan sosial manusia, proses penerimaan dan penolakan terhadap pembaruan yang terjadi dalam masyarakat oleh warga yang bersangkutan, dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang berisikan antara lain sebuah kerangka dasar berkenaan dengan syarat-syarat suatu unsur baru dapat diterima dalam suatu masyarakat.
Ada perbedaan pengertian antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan. Yang dimaksud dengan perubahan sosial adalah perubahan dalam struktur sosial dan dalam pola-pola hubungan sosial, yang antara lain mencakup, sistem status, hubungan-hubungan dalam keluarga, sistem-sistem politik dan kekuatan, dan persebaran penduduk. Sedangkan yang dimaksud dengan perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga atau oleh sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, yang antara lain mencakup, aturan-aturan atau norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan warga masyarakat, nilai-nilai, teknologi, selera dan rasa keindahan atau kesenian dan bahasa.


Walaupun perubahan sosial dibedakan dari perubahan kebudayaan, tetapi pembahasan-pembahasan mengenai perubahan sosial tidak akan dapat mencapai suatu pengertian yang benar tanpa harus juga mengkaitkannya dengan perubahan kebudayaan yang terwujud dalam masyarakat yang bersangkutan. Hal yang sama juga berlaku dalam pembahasan-pembahasan mengenai perubahan kebudayaan.
Salah satu bentuk proses perubahan sosial yang terwujud dalam masyarakat dengan kebudayaan primitif maupun dengan kebudayaan yang kompleks atau maju, adalah proses imitasi yang dilakukan oleh generasi yang lebih muda terhadap kebudayaan dari generasi yang lebih tua. Proses imitasi dilakukan dengan belajar meniru, yang belum tentu atau bahkan yang kebanyakan tidak sempurna, dari berbagai pola tindakan generasi orang tua. Sehingga hasilnya adalah adanya perubahan yang berjalan secara lambat dan teratur, dan yang baru terasa perubahannya setelah dilihat dalam suatu jangka waktu yang panjang dari proses pewarisan kebudayaan tersebut.
Proses lain yang biasanya juga berjalan secara lambat dan teratur, yang pada umumnya berlaku dalam masyarakat dengan kebudayaan primitif adalah hasil suatu proses alamiah dimana jumlah dan komposisi dari generasi anak berbeda dengan jumlah dan komposisi penduduk generasi tua dari masyarakat yang bersangkutan. Sehingga, secara lambat dan juga biasanya tanpa disadari, berbagai pola kelakuan, norma-norma, nilai-nilai, dan pranata-pranata telah berubah karena sebagian dari unsur-unsur kebudayaan dan struktur sosial yang telah berlaku harus dirubah disesuaikan dengan jumlah dan komposisi dari penduduk yang menjadi warga dari masyarakat tersebut.
Sedangkan perubahan yang terjadi dalam masyarakat yang sudah maju atau kompleks kebudayaannya daripada masyarakat dengan kebudayaan primitif yang terisolasi kehidupannya, biasanya terwujud dengan melalui proses penemuan (discovery), penciptaan bentuk baru (invention), dan melalui proses difusi (persebaran unsur-unsur kebudayaan). Dengan melalui proses-proses tersebut di atas, perubahan sosial biasanya berjalan dengan cepat. Sehingga, berbagai nilai, norma, dan pola-pola hubungan sosial yang tadinya berlaku pada generasi sebelumnya dalam masyarakat tersebut bisa tidak berlaku lagi dan diganti oleh yang lainnya.
Inovasi sangatlah penting bagi terjadinya suatu perubahan budaya. Sebab perubahan dalam aspek budaya apapun tidak muncul begitu saja, melainkan melalui proses penemuan yang kemudian menghasilkan perubahan besar. Perubahan melalui penemuan baru itu, berlangsung dengan proses belajar yang mungkin cukup lama, setahap demi setahap baru kemudian dihasilkan. Hasil inovasi tersebut ketika diterapkan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan menghasilkan suatu perubahan. Bisa jadi hasil inovasi tersebut kemudian dipinjam dan menyebar sehingga tidak lagi menjadi milik masyarakat lainnya. Misalnya dalam penemuan pesawat terbang yang ditemukan oleh bangsa Eropa pada abad ke-19, hasil inovasi tersebut telah menyebar ke berbagai negara, bahkan ke Indonesia. Perubahan-perubahan yang terwujud karena inovasi dan karena difusi dari inovasi telah dipercepat lagi prosesnya oleh kekuatan-kekuatan teknologi, industrialisasi, dan urbanisasi. Ketiga-tiganya secara bersama-sama menghasilkan proses modernisasi dalam masyarakat yang bersangkutan. Teknologi modern, secara disadari atau tidak oleh para warga masyarakat yang bersangkutan, telah menciptakan keinginan- keinginan dan impian-impian baru berkenaan dengan kehidupan yang ingin dijalani (yaitu berupa memperoleh berbagai peralatan yang serba modern dan luks secara lebih banyak dan lebih baik daripada yang sudah dipunyai, kondisi kehidupan yang lebih nyaman dan nikmat), dan memberikan jalan-jalan yang dapat memungkinkan dilaksanakannya usaha-usaha untuk memperbaiki kondisi-kondisi sosial dalam masyarakat.
Teknologi secara langsung berkaitan dengan industrialisasi. Industrialisasi dan mesinisasi cenderung merubah dasar-dasar atau hakekat pengertian kebendaan atau materi yang ada dalam masyarakat, dan secara tidak langsung mempercepat proses perubahan pengorganisasian berbagai kegiatan sosial yang ada dalam masyarakat. Dari contoh pemasukkan traktor di pulau Bali tersebut di atas, jika sekiranya traktor tersebar di pedesaan dan mekanisasi atau mesinisasi pertanian berjalan sebagaimana yang direncanakan, maka berbagai sarana harus disediakan untuk menunjang unsur traktor tersebut. Sarana-sarana ini antara lain, bahan bakar untuk traktor, spare parts, bengkel-bengkel, montir-montir dan disamping itu juga matinya usaha pemeliharaan sapi, matinya kegiatan gotong royong dalam pertanian, dan mengganggunya buruh-buruh tani yang biasa menyediakan tenaga kasar mereka di bidang pertanian.
Teknologi dan industrialisasi langsung atau tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap terwujudnya proses urbanisasi. Urbanisasi yang disatu pihak dilihat sebagai cara hidup kota dan dipihak yang lain dilihat sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota secara langsung ataupun tidak langsung dipengaruhi oleh adanya kemajuan teknologi dan industrialisasi. Dari contoh orang Bali tersebut di atas, para buruh tani yang telah tidak mempunyai pekerjaan di desa terpaksa harus meninggalkan desanya mencari pekerjaan di tempat-tempat dimana kesempatan untuk bekerja masih ada. Kesempatan bekerja yang kemungkinan terbesar masih ada adalah di kota, karena di kota mata pencaharian tidak didasarkan pada mengolah lingkungan alam untuk memperoleh bahan mentah, tetapi berdasarkan atas jasa. Perubahan mata pencaharian dari mengolah alam kepada jasa dimungkinkan oleh tingkat perkembangan teknologi dan industrialisasi.
Proses urbanisasi juga menyebabkan adanya percepatan proses perubahan dalam masyarakat, baik yang ditinggalkan maupun yang didatangi, yang juga mewujudkan adanya proses penataan kehidupan sosial kembali oleh mereka yang menjadi warga masyarakat yang bersangkutan. Orang-orang desa yang datang ke kota yang biasanya hidup dalam berbagai peraturan adat yang ketat berkenaan dengan masalah moral, dapat berubah dan menerima norma-norma yang longgar berkenaan dengan masalah moral ini mengakibatkan adanya berbagai masalah keluarga dan sosial di antara mereka.













BAB IV
PENUTUP


  1. KESIMPULAN
1.                  Faktor – factor yang mempengaruhi inovasi adalah Sentralisasi, ,Kompleksitas,Formalisasi,Keterkaitan,Ukuran,Keterbukaan.
2.            Inovasi dalam masyarakat mampu memberikan perubahan dalam struktu, aturan-aturan dan kontruksi dalam system masyarakat.
3.            Perubahan dalam inovasi karena faktor kekuatan-kekuatan teknologi, industrialisasi, dan urbanisasi.
4.            Perubahan yang terjadi dalam masyarakat modern terwujud melalui proses penemuan (discovery), penciptaan bentuk baru (invention), dan melalui proses difusi (persebaran unsur-unsur kebudayaan).

  1. SARAN
1.         Hendaknya inovasi bisa berkembang di tengah masyarakat yang masih terikat adat istiadat
2.         agar masyarakat Indonesia mau belajar dan mengembangkan segala kemampuannya untuk lebih maju
3.         Supaya pemerintah dan masyarakat bahu- membahu mengembangkan inovasi di segala bidang
4.         Bagi seluruh masyarakat Indonesia agar mampu memciptakan sebuah perubahan kecil untuk manfaat yang besar













DAFTAR PUSTAKA



Anonim.2009. Pengertian Tentang Inovasi.http://masarip.blog.friendster.com. diakses tanggal 5 desember 2009.
Gaventa,John .2002. Introduction: Exploring Citizenship, Participation and Accountability, IDS Bulletin Vol.33, NO.2,2002 .
Perdana, Aditya.2007. Inovasi Pemerintahan Daerah : Mempertanyakan Partisipasi Masyarakat .Pusat Kajian FISIP Universitas Indonesia

Roger ,Everett M. 1983.Diffusion of Innovations .London : England corp

Sanusi,Efendi.2009.Inovasi.http://blog.unila.ac.id/effendisanusi/?p=42.diakses tanggal 5 Desember 2009.

Taufik, Tatang.2007. Pengembangan Sistem Inovasi: Isu .www.blog.taufiktatang.com. diakses tanggal 5 Desember 2009.

Zulkieflimansyah. 2009. Memaknai Kembali Inovasi Teknologi. Zulkieflimansyah.http://zulkieflimansyah.com/in/memaknai-kembali-inovasi-teknologi.html. diakses tanggal 5 Desember 2009.



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
International Relations University of Brawijaya Malang

Blogroll