Pada era tahun 1990-an, banyak
media barat melakukan promosi demokrasi yang didasari peristiwa perang dingin
antara AS dan Rusia pada saat itu. Dipimpin oleh AS, banyak media – media besar
mendominasi dunia. Media – media tersebut antara lain Sony, Disney, CNN,
Viacom, Time Warner dan sebagainya. Sebelum adanya globalisasi media ini hanya
murni sebagai saraana hiburan yang mencari keuntungan saja. Akan tetapi,
setelah globalisasi yang didukung dengan kebijakan deregulasi AS membuat media
– media ini menjadi perusahaan multinasional yang mendominasi media dunia.
Media – media ini bukan sebagai arena permainan bisnis saja tetapi juga menajdi
arena permainan kepentingan AS dalam konten media global. Media – media ini
berkembang menjadi arena bisnis TNCs. Media menjadi semakin berkembang arena
bisnis sekaligus promosi ideologi demokrasi melalui TV kabel. Barat memiliki
peran penting dalam melakukan agenda pada komunikasi internasional. Pasar media
global berkembang menjadi sarana keuntungan ekonomi yang berusaha untuk
memonopoli perannya dalam konten media global.
AS membagi informasi melalui TV kabel yang disiarkan ke
negara – negara di Asia, Afrika, Amerika latin dengan informasi yang bersifat
linguistik, politik dan budaya antara AS
dan Inggris. Media barat juga memberikan informasi positif yang membuat
masyarakat dunia tertarik diantaranya adalah pasar bebas dan agya hidup
konsumtif yang merupakan cerminan dari gaya hidup masyarakat barat. Keuntungan
bagi TNCs adalah dengan iklan yang dia salurkan melalui media – media tersebut
untuk sampai ke khalayak public terutama masyarakat negara berkembang. Isi dari
iklan tersebut adalah mempromosikan hubungan privatisasi global. Tentu saja
sponsor media tersebut berupa MNc membuat banyak masyarakat di negara berkembang
tertarik dengan MNc.
Organisasi media barat juga sangat ketat dalam merespon
isu – isu penting. Isu – isu yang dianggap memojokan dunia barat dapat disensor
agar tidak diketahui oleh masyarakat dunia. Isu ini misalnya tentang sampah
nuklir pada acara The Atomic Train berusaha
mengaburkan berita mengenai dampak negatif dari nuklir tersebut. Pada akhir perang dingin, komunis
menjadi ancaman bagi dunia ketiga, islam mendapatkan pencitraan negative jika
dibandingkan dengan Kristen, katolik atau yahudi. Berita lain yang merupakan
kepentingan AS adalah pembuatan senjata nuklir, ketika India ingin
mengembangkan senjata tersebut AS merespon melalui pemberitaan negaratif
mengenai dampak nuklir. Tidak adanya alternatif media lain membuat media –
media dari AS menjadi media global dengan kepentingan dunia baratnya.
Kesimpulannya adalah AS ingin mendominasi dunia melalui media, sementara media
ingin mengambil keuntungan ekonomi daridominasi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar