Minggu, 30 Desember 2012

Pengaruh pemberitaan Media Global atas ledakan Nuklir Fukushima terhadap Pelarangan Impor Makanan oleh Filipina

I.    FRAMING PEMBERITAAN CNN MENGENAI LEDAKAN NUKLIR FUKUSHIMA
            Pada tanggal 11 Maret 2011 terjadi ledakan nuklir di Utara Jepang tepatnya di bagian Fukushima. Peristiwa ini berdampak pada munculnya zat radioaktif yang berbahaya bagi kehidupan manusia. Hal ini sebagaimana yang diberitakan dalam CNN sebagai berikut :
  1. CNN online pada tanggal 19 Juli 2011 dengan Judul “Japan bans beef shipment from Fukushima”
“Workers at Japan's Fukushima Daiichi nuclear facility have discovered a leak of 45 metric tons of radioactive water, operator Tokyo Electric Power Company said in a statement Monday.”
  1. CNN online pada tanggal 7 Desember 2011 dengan Judul “Radioactive cesium found in Japanese baby formula”
“Tokyo (CNN) -- Radioactive cesium has been found in baby formula in Japan following the nuclear crisis at the Fukushima Daiichi plant, the manufacturer of the product has said.”
  1. CNN online pada tanggal 22 Februari, 2012 dengan Judul “Radiation levels higher but safe off Fukushima Daiichi, scientists say”
“(CNN) -- Fish and plankton collected from the Pacific Ocean near the Fukushima Daiichi nuclear power plant contain elevated levels of radioactive materials, but below levels that pose a threat to public health, researchers reported Tuesday.”
            Dari beberapa pemberitaan yang diberitakan oleh CNN tersebut berpengaruh pada dibuatnya kebijakan pelarangan impor makanan dari Jepang oleh kurang lebih 44 negara seperti Filipina, Hongkong, Korea Selatan, Australia, Thailand, India, Amerika Serikat, Singapura, Uni Emirat Arab, China dan lain-lain. Dalam hal ini penulis memfokuskan untuk membahas kebijakan pelarangan impor makanan Jepang oleh negara Filipina.


                       
II.    EVIDENCE:
Adapun bukti-bukti yang menunjukkan bahwa kebijakan Pemerintah Filipina tersebut dipengaruhi oleh CNN adalah sebagai berikut :
1.      Departemen Pertanian (Departemen of Agriculture) Filipina mengeluarkan kebijakan pelarangan impor pada bulan April 2011 sebagaimana yang dilakukan oleh 43 negara lainnya setelah adanya pemberitaan media-media global terkait dengan zat radioaktif yang ditemukan dalam produk-produk makanan Jepang seperti seafood, sayur dan susu.
2.      Filipina mengeluarkan memorandum order pertama pada tanggal 18 April yang diberi judul “Temporary Suspension of Importation of Plants, Planting Materials, and Plant Products from Radiation-affected areas of Japan and Monitoring and Testing of same Products Imported from Other Areas in Japan for Radiation Levels” pasca pemberitaan media global mengenai ledakan nuklir di Fukushima.
3.      Filipina kembali mengeluarkan memorandum order tanggal 23 Juni 2011 yang isinya adalah pelarangan untuk impor makanan dari Jepang sebagai hasil dari peristiwa ledakan besar di nuklir Fukushima. Pelarangan tersebut bertujuan untuk melindungi publik dari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh pencemaran zat radioaktif .
4.      Departemen Pertanian Filipina di tahun 2011 telah mengeluarkan memorandum order sebanyak empat kali semenjak pemberitaan ledakan nuklir di Fukushima oleh media global terkait pelarangan produk makanan di Jepang.
5.      Pemerintah Filipina telah terprovokasi dengan pemberitaan media global sesuai dengan tujuan dari CNN, dimana CNN melakukan framing bahwa zat radioaktif Fukushima sangat berbahaya bagi makanan dan telah cukup banyak jenis makanan Jepang yang teerinfeksi. Kepercayaan pemerintah Filipina tersebut terlihat dari isi memorandum yang menekankan pada dua hal tersebut.
6.      Pemerintah Filipina menjadi concern akan isu makanan setelah pemberitaan media global mengenai penemuan zat radioaktif di makanan-makanan Jepang telah mem-booming dalam pemberitaan internasional.
7.      Pada mulanya memorandum order Departemen Pertanian Filipina yang dibuat pada bulan April 2011 hanya bersifat temporary. Namun, pemberitaan global yang tetap eksis hingga beberapa setelahnya telah mengubah kebijakan pemerintah Filipina. Hal ini terlihat ketika pemerintah Filipina memperpanjang memorandum order No.8 series 2011 mengenai pelarangan impor hingga pengeluaran memorandum order No.14 series 2011. 

III.             KESIMPULAN-
Dapat dilihat bagaimana CNN membentuk suatu framing yang pada akhirnya mendorong audience, baik masyarakat maupun negara-negara, untuk melakukan sesuatu (do something) terkait suatu peristiwa yang terjadi. Melebihi itu, pemberitaan media global yang terus menerus dan adanya booming terhadap peristiwa tersebut dapat mengakibatkan dorongan bagi suatu negara untuk membentuk suatu kebijakan luar negeri yang bersifat politik dan ekonomi sesuai dengan kepentingan negara tersebut.

Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
International Relations University of Brawijaya Malang

Blogroll