Sabtu, 24 Maret 2012

Geopolitik, Geoekonomi, Geokultur


Tugas Critical Review : Straits, Passages and Chokepoint : A Maritime Geostrategy of Petroleum Distribution

SUMMARY :

Minyak menjadi komoditas dan sumber energi utama yang diincar negara – negara di dunia. Pada akhir abad ini menjadi tujuan konfrontasi geopolitik untuk akses, control dan distribusi. Hubungan mitra dagang utama antara negara industri yang sangat membutuhkan  minyak dengan negara produksi. Sirkulasi geografi minyak baru memaksa untuk berkompetisi melalui hubungan distribusi, kemanan mereka dan dapat dipercaya. Carter Doctrine mengindikasikan keberadaan AS di Teluk Persia selama kurang lebih 50 tahun sekaligus sebagai perlawanan terhadap Rusia. Digunakan sebanyak dua kali, pertama pada saat Perang Teluk I 1990 dan Perang Teluk II 2003. Pertama untuk mengurangi aktivitas Irak dalam menguasai lading minyak yang dapat mempengaruhi situasi ekonomi dan politik. Kedua, ada tujuan tersembunyi untuk memastikan stabilitas wilayah Teluk Persia dan kesediaan minyak. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kebijakan tersebut datangnya dari pengaruh ekonomi dan politik yang kuat.
Chokepoint adalah konsep umum yang mengacu pada lokasi kapasitas sirkulasi terbatas dan tidak mudah dilewati. Ini mengimplikasikan adanya alternatif ke Chokepoint termasuk jalan memutar atau penggunaan alternatif yang jumlah uangnya besar dan lambatnya waktu. Ada riga konsep Chokepoint sebagai sumber daya:(1) Karakteristik fisik Chokepoint adalah sebuah lokasi yang dipaksa bertemu pada satu titik lalu lintas dan terbatasnya karakteristik kapasitas fisik apakah oleh kedalaman, luas atau navigasi keseluruhan. (2) Kegunaan dalam Chokepoint sama dengan tingkat penggunaan dan tersedianya alternative. Faktanya Chokepoint menyediakan terbatasnya memaksakan di ambang pintu. Semakin dekatnya lalu lintas di ambang pintu, semakin banyak pula sumber daya yang hilang. (3) Akses dalam chokepoint karena tersedianya sumber daya tingkat control harus diciptakan untuk memastikan akses ke Chokepoint. Ini melibatkan perjanjian regulasi penggunaan dan situasi konflik jika aksesnya menjadi ajang perlombaan. Walaupun karakter fisik tetap stabil, mengimplikasikan kapasitas perbaikan yang penggunaannya dan nilainya sebagai tujuannya sebagai variasi signifikan. Dengan pertumbuhan jalur maritim dan perdagangan dunia, banyak jumlah sumber daya yang tersedia menjadi lokasi strategis yang paling penting di dunia.
Industri minyak adalah pasar oligopoly dalam penawaran, permintaan, control dan fungsi di dalamnya dan konsentrasi geografi. Karena keadaan geografi dan geopolitik, maka banyak kegiatan produksi minyak berada jauh dari tempat kegiatan konsumsi minyak. Contohnya adalah AS yang rela membangun sarana transportasi, pipa penghubung dan tangki untuk membawa minyak. Perekonomian dunia mulai bergantung pada harga minyak murah contohnya AS. Ketika harga minyak tinggi tidak hanya menyebabkan pada transportasi baik darat maupun udara, tetapi juga memaksa negara maju untuk mengimbanginya dengn mengurangi upah pajak, buruh dan perumahan.
Transportasi minyak semakin tinggi seiring dengan tingginya konsumsi minyak di dunia. Hal ini memaksa banyaknya kapal tanker yang berlabuh untuk mengangkut minyak. Tanker menuju Jepang menggunakan Selat Malaka, tanker menuju AS dan Eropa menggunakan Terusan Suez. Karena ketergantungan AS pada impor minyak dan munculnya konsumen baru membentuk permintaan tambahan, lebih dari tekanan yang akan dirasakan pada Chokepoint di pendistribusianminyak. Definisi Chokepoint terletak pada kedangkalannya, menganggu pelayaran dan tantangan kapasitas oleh pertumbuhan sirkulasi maritim tetapi juga tumbuhnya jumlah kapal. Banyak Chokepoint berada di dekat negara yang tidak stabil politiknya, menambah resiko pelayaran dan membahayakan akses dan kegunaan. Intinya Chokepoint  adalah roda geografi perekonomian dunia. Chokepoint adalah tempat transit dari jalur distribusi minyak untuk melakukan pembatasan kapasitas penyebaran yang berfungsi menjaga ketersediaan minyak di negara mereka dan dapat meningkatkan harga minyak pada akhirnya.Oleh karena itu banyak negara menjaga Chokepointnya.
Setiap negara yang memiliki kepentingan untuk memenuhi sumber daya mineral di negaranya perlu untuk mengamnkan jalur penting minyak. Seperti yang dilakukan oleh AS di Teluk Persia. Untuk mengamankan jalur penting distribusi minyak sampai ke negara AS, maka AS rela untuk menempatkan pasukannya yang banyak untuk mengamankan jalur tersebut. Karena tingginya ktivitas militer di negara di sekitar kawasan Teluk Persia tersebut, maka AS harus mengimbanginya dengan memberikan kemanan yang total di sekitar teluk tersebut. Tindakan tersebut dilakukan AS dalam usaha mengamankan jalur minyak yang penting sangat dipengaruhi oleh kepentingan AS sebagai negara pengkonsumsi minyak terbesar didunia. Lebih dari 100 juta ton minyak dikirim ke AS setiap harinya oleh kapal-kapal tanker yang sebagian besar berasal dari Timur Tengah melalui jalur laut. Selain AS, pasokan minyak dari Timur Tengah juga dikirim ke Eropa dan Jepang. Penggunaan jalur laut adalah tujuan utama dalam pendistribusian minyak ke negara-negara industri maju ini. Pengiriman minyak ke Jepang lewat jalur laut memiliki rute dimana dari Timur Tengah menuju Jepang kapal tanker melewati selat malaka. Sedangkan jalur dari Timur Tengah menuju Eropa dan AS melewati terusan Suez maupun tanjung harapan.
 Selat Hormuz adalah menghubungkan ladang minyak strategis antara Teluk Persia, Samudera Hindia dan Teluk Oman. Sekitar 88 % minyak yang diekspor dari Teluk Persia pasti transit di selat Hormuz untuk dikirim ke Asia, Eropa Barat dan AS. Lalu ada Terusan Suez yang membuka akses antara Eropa ke Asia. Jalur ini digunakan karena memberikan banyak bantuan. Selain menghemat waktu dan jarak sepanjang kurang lebih 6.550 kilometer karena kapal tidak lagi harus memutari benua afrika melewati semenanjung harapan. Selain itu terusan suez juga relatif lebih aman karena tidak ada nya ombak besar dan tidak rawan badai.
terusan ini menghubungkan laut merah dan samudra hindia dan dilewati puluhan ribu kapal setiap tahunnya.
Hal ini membuat pengaruh Eropa ke Asia semakin besar. Terusan Suez dinasionalisasi oleh Mesir dan pengelolaanya diserahkan oleh Mesir sepenuhnya. Pada akhir tahun 60-an Mesir berperang dengan Israel yang menyebabkan ditutupnya Terusan Suez. Hal ini menganggu perekonomian dan perdagangan dunia. Tapi pada tahun 1975 terusan dibuka lagi dan Israel boleh menggunakannya. Pengontrolan Terusan Suez adalah Selat Bab El Mandab, hubungan strategis anatra Samudera Hindia dan Laut Merah. Padatnya lalu lintas kapal tanker membuat pelayaran yang melalui terusan dangkal menjadi sulit. Penutupan selat ini juga menjadi konsekuensi serius, memaksa untuk memutar melalui Tanjung Harapan dan prosesnya menyita tambahan tempat tanker.
Selat Bosporus menghubungkan antara Laut Hitam dan Laut Mediterania. Jalur lalu lintas tanker disini sangat padat. Hal ini bisa menimbulkan resiko yang besar yaitu tabrakan dan minyak tumpah di Istanbul. Pemerintah Turki mengantisipasinya dengan memberi kebijakan tanker besar hanya bisa lewat pada malam hari pada tahun 2002. Selat Malaka merupakan jalur lintas transportasi paling strategis di dunia karena menghubungkan antara Eropa dan Asia Pasifik. Selat Malaka menjadi jalur pengiriman minyak dari Arab Saudi menuju Timur Tengah, Asia Selatan dan China. Selat yang memiliki panjang sekitar 800 kilometer ini dilewati puluhan hingga ratusan ribu kapal setiap tahunnya, dalam hal ini selat malaka membawa jalur perdagangan minyak dari daerah asia tenggara ke Timur Tengah.
Terusan Panama menghubungkan antara Samudera Atlantik dan Pasifik. Tersusun dari 3 elemen yaitu Gatun Locks ( Akses Samudera Atlantik), The Gaillard Cut (Pembagian Benua) dan Miraflores Locks (Akses Samudera Pasifik). Dimana sebagian besar perdagangan AS melewati terusan ini. Adanya pipa aliran minyak yang dibangun di wilayah ini menambah munculnya proyek pengembangan minyak terbaru oleh Peru dan Ekuador yang semakin menambah pentingnya Panama sebagai distribusi minyak dunia. Chokepoint dengan kapal berlayar terbanyak adalah, kapasitas yang besar dan batas ukuran kapal terbesar di Selat Malaka. Ancaman terbesar ada di Selat Bosporus dengan ancaman dari Turki dan kecelakaan pelayaran.

ARGUMENT / COMPARISON:
Materi geostrategy of petroleum menyatakan bahwa distribusi minyak dari negara produksi ke negara konsumsi melalui jalur laut adalah distribusi minyak yang paling utama dan terdapatnya gangguan yang akan terjadi di laut seperti bajak laut, kecelakaan pelayaran dan teroris akan menjadi ancaman bagi sebuah negara yang dilintasi oleh kapal pengangkut minyak ini dan kecenderungannya dapat berdampak pada rentang harga minyak dunia dan transaksi miyak dunia.
Pasca perang dingin ada pergeseran dalam geopolitik terutama bergesernya menjadi geopolitik ekonomi. Masalah keamanan maritime menjadi pertimbangan penting dalam suatu negara karena hampir seluruh perdagangan dunia terutama minyak dingkut melalui jalur laut baik dengan kapal maupun melalui pipa yang menhubungkan antar negara. Pendistribusian melalui jalur laut penting yang menghubungakan antar negara sering menimbulkan masalah. Setiap gangguan pada arus lalu lintas pelayaran yang melalui titik-titik rawan terhadap keamanan dapat memiliki konsekuensi bencana. Gangguan aliran energi khususnya cuku memprihatinkan keamanan bagi negara-negara pesisir, sebagai mayoritas sumber energi mereka yang berbasis laut. Energi sangat penting dalam mempengaruhi strategi geo-politik bangsa, setiap turbulensi pasokan di dalamnya memiliki konsekuensi keamanan yang serius[1]. Mengingat permintaan energy berupa minyak sangat tinggi, sehingga memaksa negara – negara yang berada di dalamnya harus menggunakan strategi geopolitik untuk dapat memenangkan kepentingan negara masing – masing.
Ekspansi negara dalam merebut kekuasaan untuk mendapatkan daerah yang sangat strategis yaitu daerah Chokepoint. Saya setuju jika daerah  Chokepoint adalah roda geografi perekonomian dunia. Chokepoint adalah tempat transit dari jalur distribusi minyak untuk melakukan pembatasan kapasitas penyebaran yang berfungsi menjaga ketersediaan minyak di negara mereka dan dapat meningkatkan harga minyak pada akhirnya. Sehingga banyak negara memperebutkan dan menjaga daerah chokepoint mereka. Kita dapat melihat tindakan AS di Teluk Persia dimana mereka melindungi wilayah ini dengan menempatkan tentara mereka untuk menjaga wilayah ini. Teluk persia menjadi daerah yang sangat strategis atau sebagai chokepoint yang penting bagi AS dalam menjaga kepentingan negaranya terutama dalam bidang energi.
Penjelasan di atas berdasar dari klasifikasi power menurut Mahan yaitu intinya bahwa laut bukan sebgai pemisah antar negara melainkan penghubung antar negara sehingga laut menjadi sumber kekutan utama terutama bagi negara yang berbatasan langsung dengan laut[2]. Pada artikel ini penyaluran minyak ke negara lainnya menggunakan jalur laut. Maka, jalur laut yang strategis akan menjadi jalur yang diincar dan dilindungi untuk kelancaran distribusi sumber daya ini bagi negara konsumen minyak. Jadi menurut saya negara dengan kekuatan militer terutama kekuatan lautnya besar dapat menjadi negara yang akan menguasi distribusi sumber daya karena pengiriman sumber daya dalam jumlah besar hanya dapat dilakukan melalui laut sehingga kekuatan laut sangat penting untuk melindungi pasokan sumber daya untuk negara. dan hingga saat ini AS sebagainegara dengan kekuatan armada laut terkuat sehingga dapat menguasai jalur distribusi sumber daya yang melalaui laut khususnya minyak.

CONCLUSION  :

Minyak merupakan sumberdaya energy penting di muka bumi yang tidak dapat diperbaharui. Hampir seluruh negara di dunia melakukan perdagangan minyak dengan negara penghasil minyak. Adanya perdagangan tersebut membawa lalu lintas laut sebagai alat pendistribusian utama dalam mendapatkan minyak. Chokepoint yang merupakan tempat transit dari jalur distribusi minyak untuk melakukan pembatasan kapasitas penyebaran minyak untuk tetap menjaga ketersediaan minyak di negara mereka dan dapat meningkatkan harga minyak pada akhirnya. Oleh karena itu negara – negara yang memiliki wilayah chokepoint pasti memiliki strategi geopolitik untuk tetap menjaga keamanan negaranya dari ancaman negara lain karena banyaknya kapal yang singgah. Minyak mungkin tidak bisa menjadi energy utama di masa depan, karena terbatasnya sumber daya ini. Akan tetapi, selama belum ditemukan alternative sumber daya energy yang dapat menggantikan minyak, maka minyak akan tetap menjadi incaran negara imperalis kapitalis.

Referensi :
Jennings,Brandon .2008. “Oil & politics in Caucasus Pipeline”. ProQuest Research Library

Gosh, PK,2004. `Maritime Security Challenges in South Asia and the Indian Ocean: Response Strategies` , A paper prepared for the Center for Strategic and International Studies American-Pacific Sealanes Security Institute conference on Maritime Security in Asia, Honohulu, Hawai.

Peele Reynolds.B.1997.” The importance of maritime chokepoints”. ProQuest Research Library

Rodrigue. Jean-Paul.2004.” Straits, Passages and Chokepoint : A Maritime Geostrategy of Petroleum Distribution”.Hofstra University. New York.



[1] Gosh, PK,2004.` Maritime Security Challenges in South Asia and the Indian Ocean: Strategi Respon Response Strategies` , A paper prepared for the Center for Strategic and International Studies American-Pacific Sealanes Security Institute conference on Maritime Security in Asia, Honohulu, Hawai.pp.4.

[2] Peele Reynolds.B.P.63

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
International Relations University of Brawijaya Malang

Blogroll