factor-faktor yang mempengaruhi kebijakan luar negeri menurut kegley
Untuk menyusun makalah ini, penyusun memakai teori
yang relevan untuk menganalisis isu yang terkait dengan pembatasan visa dengan
Pakistan, yaitu teori yang dikemukakan oleh Kegley tentang faktor-faktor yang
memengaruhi Politik Luar Negeri, dimana faktor-faktor tersebut dibagi menjadi
tiga level, yaitu dari level global, level nasional, dan level individu. Dari
level global, ada beberapa instrumen yang dapat memengaruhi politik luar negeri
suatu Negara, yang pertama yaitu Hukum Internasional, dimana hukum
internasional dapat memengaruhi kebijakan politik luar negeri, contohnya dalam
hal pembatasan teritori laut dimana jika sebuah Negara yang telah masuk dalam
keanggotaan UNCLOS, seperti Indonesia harus mengikuti ketentuan UNCLOS dalam
melakukan klaim atas kawasan laut seperti laut territorial, ZEE, dan landasan
kontinen. Kedua, kerusakan lingkungan dimana suatu Negara harus membatasi
kebijakan luar negeri mereka yang dapat mengganggu stabilitas lingkungan,
misalnya pembangunan,dll. Instrumen yang keempat dan kelima adalah jumlah
aliansi militer dan perubahan tingkat perdagangan internasional.
Ditilik dari level nasional, instumen-instrumen yang
memengaruhi politik luar negeri adalah kapabilitas militernya, “the stronger,
the better is the ability”, dimana maksud dari pernyataan ini adalah bahwa
semakin besar kapabilitas militer suatu Negara, maka semakin besar pulalah
power yang dimiliki Negara tersebut untuk mencapai kepentingan nasionalnya, tingkat
pembangunan ekonomi juga merupakan salah satu instrument, dimana “the stronger,
the more active”, yang memiliki makna bahwa semakin suatu Negara yang memiliki
ekonomi yang kuat akan semakin aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan
kepada Negara-negara yang membutuhkan,sehingga Negara tersebut memiliki nilai
plus di lingkungan internasional dan Negara tersebut dapat memengaruhi
kebijakan luar negeri yang terkait engan ekonomi internasional. Instrument
terakhir, yaitu tipe pemerintahan dimana “the more autocratic, the more
efficient”, bahwa Negara yang memiliki tipe pemerintahan yang autocratic dalam
decision making-nya, akan lebih efisien, karena tidak ada tarik ulur
kepentingan disana.
Dari level individual, instrumen-instrumen tersebut
adalah “the great person vs spirit of the times”, “procedural vs instrumental.”
Di mana dalam makalah ini, instrumen yang paling dominan adalah instrumental,
dimana individu memiliki peran penting dan dapat memengaruhi kebijakan luar
negari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar