A.
Diaspora
Jepang
Diaspora berarti pertebaran. Suku bangsa yang paling tua mengalami diaspora
adalah yahudi. Diaspora terwujud karena direncanakan dam cirinya adalah
pengiriman tenaga kerja ke seluruh penjuru dunia adalah negara Jepang[1].
Kebangkitan ekonomi Jepang pasca Perang dunia II tumbuh karena kerjasama
birokrasi pemerintah dan perusahaan bisnis raksasa, khususnya Kementrian
Perdagangan Internasional dan Industri (MITI). Akan tetapi, produsen – produsen
kecil tidak bisa disepelekan begitu saja, mereka juga diberi peluang sama
dengan Pengusaha – pengusaha yang besar lainnya.
Emigrasi dari Jepang pertama kali
dilaksanakan pada abad ke -12 di Filiphina. Fenomena migrasi internasional ke
Filiphina terjadi sampai pada zaman meizi.
Lalu menyebar ke Amerika Utara hingga ke Amerika Utara. Imigrasi yang
jumlahnya banyak tersebut terbesar pada saat setelah perang dunia II. Lalu
berakhirnya Perang Dunia II menjadi
titik kembalinya para emigrant tersebut ke Jepang. Menurut Asosiasi
Nikkei dan Bangsa Jepang di Luar Negeri, terdapat sekitar 2,5 juta nikkei
yang berada di negara-negara tempat tinggal mereka. Kelompok yang terbesar
adalah masyarakat Jepang di Brasil, Amerika Serikat, dan Filipina.
Keturunan dari para emigran Zaman Meiji masih membentuk komunitas yang dikenal
di negara-negara tersebut, sebagai kelompok etnis yang berbeda dari berbagai
kelompok etnis Jepang.
Nikkei berasal dari istilah nikkeijin
adalah istilah dalam bahasa Jepang yang berarti untuk menyebut bangsa Jepang
yang beremigrasi beserta keturunan mereka. Kelompok-kelompok ini secara
historis dibedakan dengan istilah issei (nikkeijin generasi pertama), nisei (nikkeijin generasi kedua), sansei (nikkeijin generasi ketiga), dan yonsei (nikkeijin generasi keempat).
Istilah Nikkeijin dapat dianggap berlaku atau tidak berlaku bagi orang-orang
Jepang yang masih memegang kewarganegaraan Jepang. Definisi inklusif melihat
emigran Jepang yang telah secara signifikan terakulturasi dengan lingkungan
baru mereka sebagai "Nikkeijin," sementara definisi eksklusif hanya
mencakup anak-anak mereka, yang lahir dan dibesarkan di luar Jepang (yang
mungkin memiliki atau tidak memiliki kewarganegaraan ganda). Penggunaan istilah
ini dapat tergantung pada perspektifnya.
Kita berbicara tentang orang Nikkei
- emigran Jepang dan keturunan mereka yang telah menciptakan masyarakat di
seluruh dunia. Istilah nikkei memiliki makna ganda dan beragam, tergantung pada
situasi, tempat, dan lingkungan. Nikkei juga termasuk orang-orang keturunan
berdarah campuran yang mengidentifikasi diri mereka sebagai nikkei. Penduduk
asli Jepang juga menggunakan istilah nikkei untuk imigran dan keturunan mereka
yang kembali ke Jepang. Banyak orang-orang nikkei ini yang tinggal di suatu
komunitas tertentu dan mempertahankan identitas terpisah dari penduduk asli
Jepang.[8]
Sejarah Diaspora Jepang
Awalnya adalah pada tahun 1640-an,
dimana pada saat itu dipimpin pleh Keshogunan Tokugawa mengeluarkan kebijakan
untuk melarang penduduknya yang bermigrasi ke luar negeri untuk kembali ke
Jepang. Pembatasan perjalanan mulai berkurang setelah Jepang membuka hubungan diplomatik dengan negara-negara Barat. Pada
tahun 1867, pemerintahan bakufu mulai mengeluarkan dokumen
perjalanan untuk perjalanan ke luar negeri dan emigrasi. Sebelum tahun 1867,
sedikit orang Jepang yang beremigrasi karena Pemerintah Meizi tidak mengijinkan
untuk beremigrasi dan tidak adanya kebijakan untuk melindungi masyarakat yang
beremigrasi ke luar negeri.
Migrasi kembali ke Jepang
Pada tahun 1980-an, karena
pertumbuhan ekonomi Jepang menyebabkan terjadinya kekurangan pekerja yang
bersedia melakukan "pekerjaan tiga K" (Bahasa Jepang: kitsui,
kitanai, kiken; artinya: sulit, kotor, berbahaya), Departemen Tenaga Kerja
Jepang mulai mengeluarkan visa untuk etnis Jepang untuk datang ke Jepang dan
bekerja di pabrik-pabrik. Sebagian besar - diperkirakan sekitar 300.000 -
berasal dari Brasil, namun ada sejumlah besar pula yang berasal dari Peru, dan
sejumlah kecil dari Argentina dan negara-negara Amerika Latin lainnya. Mereka
berbahasa ibu Portugis dan Spanyol; sebagian dapat pula berbicara bahasa Jepang
dan/atau Inggris, tetapi banyak juga yang tidak.
Saat ini sedang diperdebatkan bahwa
Nikkeijin yang lahir di Jepang dari dua orangtua yang juga benar-benar
Nikkeijin seharusnya dapat diberikan kewarganegaraan Jepang. Ini akan berarti
bahwa azas lex soli akan berlaku untuk anak-anak dari
para Nikkeijin. Hal ini adalah peristiwa yang langka terjadi pada masa lalu,
namun dalam kasus Nikkei Brasil peristiwa ini bukanlah hal yang jarang terjadi.
Banyak orang Jepang yang berpendapat bahwa anak-anak ini yang telah lahir di
Jepang serta memang beretnis dan berbudaya Jepang, seharusnya diberikan
kewarganegaraan Jepang sejak lahir.
Karena ekonomi Jepang yang masih
dalam keadaan resesi pada tahun
2009, untuk mengurangi pengangguran
negara yang melonjak maka pemerintah Jepang telah menawarkan imigran yang
menganggur dana sebesar ¥ 300.000 untuk kembali ke negara asal mereka. Dana
sebesar ¥ 200.000 lainnya juga ditawarkan untuk setiap anggota keluarga
tambahan yang bersedia pergi.[19]
Etnis di China
Jika kita berbicara mengenai etnis
asli yang ada di Jepang pasti langsung akan menjawab suku Ainu. Suku ainu
realitanya adalah suku tersendiri. Suku ini sebenarnya adalah sebuah Ras
tersendiri yang memang menempati wilayah utara Jepang yang mempunyai budaya dan
adat tersendiri. Suku Ainu adalah sebuah kelompok etnis pribumi jepang yang
menetap di Pulau Hokkaido (pulau besar Jepang yang terletak di wilayah Utara),
Kepulauan Kuril (dekat dengan Russia) dan sebagian besar Sakhalin (sebuah pulau
di utara Jepang yang termasuk wilayah Russia).
Suku Aini sering dianggap Jomon
Jin atau penduduk Jepang yang berasal dari era Jomon. Di lain pihak ada yang menyebutkan bahwa
mereka adalah migran dari ras mongoloid yang berasimilasi pada wilayah jepang
yang akhirnya terdesak ke utara ketika Etnis Jepang atau Ras Yamato (Anak-Anak
Matahari) memperluas wilayah mereka dengan peperangan yang menyebabkan
kekalahan di Pihak Ainu. Penelitian DNA mutakhir mengemukakan bahwa suku Ainu
adalah keturunan dari suku Jomon kuno di Jepang. Suku Ainu yang tinggal di
tempat ini seratus ribu tahun sebelum Anak-anak Matahari datang,
dikisahkan dalam salah satu dari Yukar Upopo (legenda Ainu) mereka.
Pada era Meiji suku Ainu
direformasi, dipaksa oleh pemerintah Jepang untuk berasimiliasi dengan orang
jepang (suku Yamato). dan pada akhirnya tidak boleh menggelar kebudayaan
dan adat mereka termasuk berbahasa Ainu. Pemerintah Jepang kala itu menyatakan
bahwa suku Ainu adalah “bekas pribumi” yang tujuannya menghilangkan jejak
mereka dan tidak mengakui adanya suku Ainu di Jepang. Dalam periode ini
menyebabkan bahwa orang tua dari anak-anak Ainu merahasiakan identitas Ainu
mereka pada anak-anak mereka agar anak-anak mereka tidak mendapatkan
diskriminasi dalam kehidupan sosial. Hingga pada 6 Juni 2008 parlemen
Jepang mengesahkan resolusi yang mengakui bahwa suku Ainu adalah suku pribumi
dengan bahasa, kepercayaan, dan kebudayaan yang berbeda sekaligus membatalkan
peraturan yang pernah dibuat. hal ini menyebabkan suku Ainu yang sudah akan
hilang garis keturunanya mulai terlihat kembali. bahkan untuk mengembalikan
sejarah mereka agar banyak yang mengetahui dibangunlah Museum Khusus yang
berisi serba-serbi suku Ainu.
Pria
Wanita suku Yamato dan Ainu
Ciri fisik dari etnis Ainu sedikit lebih pendek dari Bangsa
Jepang umumnya (Ras Yamato), tubuh mereka gempal kuat dengan proporsional,
tulang pipi tinggi dengan hidung pendek, wajah lebar dan rambut lebat berombak
serta memiliki mata coklat gelap. karena dalam adat, Ainu pria tidak mencukur
kumis dan jengggot sampai periode tertentu maka ciri fisik pria disana memiliki
wajah dengan kumis dan jenggot lebat. pria dan wanita Ainu suka memakai Anting
dan kalung manik-manik. Rumah mereka terbuat dari jerami dengan seikit mebel
sederhana.
Daftar Pustaka :
3. ^ Azuma, Eiichiro (2005). "Brief Historical Overview of Japanese
Emigration".
International Nikkei Research Project. http://www.janm.org/projects/inrp/english/overview.htm. Diakses pada 2 Februari 2007.
4. ^ Shoji, Rafael (2005). "Book
Review".
Journal of Global Buddhism 6. http://www.globalbuddhism.org/6/shoji05.pdf. Diakses pada 2 Februari 2007.
5. ^ International Nikkei Research Project (2007). "International
Nikkei Research Project". Japanese American National Museum. http://www.janm.org/projects/inrp/. Diakses pada 2 Februari 2007.
thanks informasi y
BalasHapusKISAH NYATA..............
BalasHapusAss.Saya IBU SERI HASTUTI.Dari Kota Surabaya Ingin Berbagi Cerita
dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
internet dan menemukan nomor Ki Dimas,saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya dikasi solusi,
awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Ki Dimas alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Ki,mau seperti saya silahkan hub Ki
Dimas Taat Pribadi di nmr 081340887779 Kiyai Dimas Taat Peribadi,ini nyata demi Allah kalau saya bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.
KEMARIN SAYA TEMUKAN TULISAN DIBAWAH INI SYA COBA HUBUNGI TERNYATA BETUL,
BELIAU SUDAH MEMBUKTIKAN KESAYA !!!
((((((((((((DANA GHAIB)))))))))))))))))
Pesugihan Instant 10 MILYAR
Mulai bulan ini (juli 2015) Kami dari padepokan mengadakan program pesugihan Instant tanpa tumbal, serta tanpa resiko. Program ini kami khususkan bagi para pasien yang membutuhan modal usaha yang cukup besar, Hutang yang menumpuk (diatas 1 Milyar), Adapun ketentuan mengikuti program ini adalah sebagai berikut :
Mempunyai Hutang diatas 1 Milyar
Ingin membuka usaha dengan Modal diatas 1 Milyar
dll
Syarat :
Usia Minimal 21 Tahun
Berani Ritual (apabila tidak berani, maka bisa diwakilkan kami dan tim)
Belum pernah melakukan perjanjian pesugihan ditempat lain
Suci lahir dan batin (wanita tidak boleh mengikuti program ini pada saat datang bulan)
Harus memiliki Kamar Kosong di rumah anda
Proses :
Proses ritual selama 2 hari 2 malam di dalam gua
Harus siap mental lahir dan batin
Sanggup Puasa 2 hari 2 malam ( ngebleng)
Pada malam hari tidak boleh tidur
Biaya ritual Sebesar 10 Juta dengan rincian sebagai berikut :
Pengganti tumbal Kambing kendit : 5jt
Ayam cemani : 2jt
Minyak Songolangit : 2jt
bunga, candu, kemenyan, nasi tumpeng, kain kafan dll Sebesar : 1jt
Prosedur Daftar Ritual ini :
Kirim Foto anda
Kirim Data sesuai KTP
Format : Nama, Alamat, Umur, Nama ibu Kandung, Weton (Hari Lahir), PESUGIHAN 10 MILYAR
Kirim ke nomor ini : 081340887779
SMS Anda akan Kami balas secepatnya
Maaf Program ini TERBATAS Dan Bisah Membantu Daerah Luar Kota...